Marian, yang mengiginkan kehidupan normal dan tenang, tiba-tiba mendapati dirinya berada dalam situasi penuh perubahan. Pernikahan ulang ibunya membawakan seorang saudara laki-laki baru baginya, namun masalahnya… itu justru menjadi beban!! “Sampai hari di mana aku mati, setetes air pun tak akan menyentuh tanganmu.” “Kenapa kamu berjanji begitu?” “Kalau kamu punya keinginan, katakan saja padaku.” “Tolong jangan selalu di rumah. Temuilah teman-temanmu di luar dan cobalah bergaul dengan mereka.” Lebih dari itu, dia begitu perhatian padaku, yang benci menjadi pusat perhatian, bahkan sampai rela mengeluarkan uang untuk mengganti keretaku yang mewah menjadi yang lebih sederhana. Apakah orang ini gila? Atau memang semua bangsawan segila ini? Aku pikir pernikahan ulang ibuku hanya berarti dia mendapat suami baru, dan itu tidak ada hubungannya denganku. Tapi… apakah aku bisa menerima keluarga baruku?